Travelling Indonesia – FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Karangasem membahas pelaksanaan Nyepi Tahun Baru Caka 1945. Pembahasan yang dipimpin Ketua FKUB Dr Ni Nengah Rustini MAg ini menghasilkan beberapa butir kesepakatan. Di antaranya, melarang pihak hotel jual paket usaha dengan branding Hari Raya Nyepi.
Selain itu, melarang lembaga penyiaran televisi dan radio melaksanakan siaran. Kesepakatan itu tertuang dalam berita acara kemudian menandatangani surat edaran bersama, bersama Pemkab Karangasem, Kantor Kementerian Agama, dan lembaga umat.
Pembahasan berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama Karangasem, Jalan Untung Surapati Amlapura, Minggu (12/3). Perayaan Nyepi Tahun Baru Caka 1945, jatuh pada Buda Pahing Uye, Rabu (22/3), pelaksanaannya mulai pukul 06.00 Wita hingga Wraspati Pon Uye, Kamis (23/3) pukul 06.00 WITA.
Baca:
- Bukit Doa Kelong, Wisata Religi di Tomohon
- Kopi Rarobang, Olahan Kopi Rempah Asal Ambon
- Slow Travel, Jadi Tren Liburan Masa Kini
Selain melarang lembaga penyiaran televisi dan radio melakukan siaran selama pelaksanaan Nyepi, agar provider penyedia jasa seluler dan IPTV (internet protocol televisi) atau televisi digital agar mematikan data selulernya. Larangan lain, melarang menyalakan petasan, menerbangkan drone, membunyikan pengeras suara, dan bunyi-bunyian lainnya.
“Kami juga melarang pihak hotel memromosikan usahanya dengan branding menjual paket Nyepi,” jelas mantan Kepala Kantor Kementerian Agama Karangasem yang juga Ketua PHDI Karangasem ini.
Sedangkan bagi umat Hindu, katanya, wajib melaksanakan upacara melasti sebelum puncak Nyepi, wajib melaksanakan upacara pangerupukan sehari sebelum Nyepi, Tilem Kasanga, Anggara Umanis Uye, Selasa (21/3), dan menjalankan catur brata panyepian, amati gni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak melakukan aktivitas), amati lelungan (tidak bepergian) dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).
Pejabat terkait yang tandatangani Surat Edaran pelaksanaan Nyepi yakni Bupati I Gede Dana, Kapolres AKBP Ricko AA Taruna, Kajari Karangasem Endang Tirtana, Bendesa Madya MDA Karangasem I Nengah Suarya, Ketua PHDI/Ketua FKUB Dr Ni Nengah Rustini MAg, Ketua Faroki Eberhardus Kae Meka, Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Karangasem Haji Mursyid, Plt Kepala Kantor Kementerian Agama Drs I Wayan Lipur MSi, Dandim Letkol Inf Sutikno, Ketua MPUK (Musyawarah Pelayanan Umat Kristen) Pdt Yohanes Neka Nakota, Ketua Walubi (Perwakilan Umat Buddha Indonesia) Luky Setiawan dan lain-lain.
Kasi Intel Kejari Karangasem I Dewa Gede Semara Putra mengingatkan, Suarta Edaran tersebut telah menjadi produk hukum terkait pedoman pelaksanaan Nyepi.
“Mesti semua pihak menaati pedoman itu,” pungkasnya.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.