• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Art & Culture

Tari Cendrawasih, Perpaduan Kasih di Taman Surgawi

Austin Devon by Austin Devon
March 6, 2025
in Art & Culture
Tari Cendrawasih, Perpaduan Kasih di Taman Surgawi

Tari Cendrawasih asal Bali. (Wikipedia)

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Berbagai jenis tarian mewarnai hiruk pikuk keseharian masyarakat di Bali, baik sebagai bagian dari ritual keagamaan maupun hiburan. Kreativitas masyarakat Bali pun seakan tak putus sepanjang waktu.

Kreasi tari-tari kontemporer terus bermunculan. Sebagian di antaranya berhasil eksis dan bersanding dengan tari-tari klasik yang tetap lestari, sementara sebagian yang lain terlupakan dan hilang seiring waktu. Salah satu tari kreasi baru yang berhasil berkembang dan mendapat pengakuan secara luas adalah tari cendrawasih.

Sejak dahulu, masyarakat Bali mengenal tari sebagai suatu bentuk ekspresi simbolik. Pesan simbolik itu pulalah yang melatarbelakangi lahirnya tari cendrawasih oleh Swasthi Wijaya Bandem.

Baca:

  • Botok Tawon, Hidangan Unik khas Banyuwangi
  • Minimania Lembang, Destinasi Lokal Bernuansa Mancanegara
  • The Stones Hotel Sajikan Keindahan Alam dan Fasilitas Modern

Gerakan-gerakan alami burung yang hidup di Indonesia bagian timur itu telah menginspirasi Bandem untuk mengekspresikan keabadian cinta. Burung cenderawasih memang dianggap sebagai burung surgawi yang menjadi simbol perjalanan cinta kasih yang abadi.

Bandem merepresentasikan pesannya dalam koreografi yang elegan serta tampilan kostum yang khas. Tari ini dibawakan oleh dua orang gadis yang melenggok dengan gemulai. Salah satu kekhasan yang ada dalam kostum tari cenderawasih adalah pada hiasan kepala yang digunakan para penari. Hiasan kepala para penari berupa makhota berwarna keemasan dengan bagian atas yang terbuka dan sisi depan yang melengkung hingga ke belakang.

Melalui tata koreografi yang luwes serta kostum dan aransemen musik yang khas, tari ini berhasil membawa pesan cinta kasih pada khalayak luas. Mengadaptasi unsur-unsur koreografi dari beberapa tari klasik Bali, tari ini juga menjadi sarana representasi nilai kebudayaan lokal Bali kepada penikmat seni dan masyarakat awam.

Hal inilah yang kemudian membuat tari ini menyebar dari sanggar ke sanggar. Saat ini, tari cendrawasih menjadi salah satu tari populer dari Bali. Tidak saja di panggung lokal, tari ini pun berhasil merambah pentas nasional dan bahkan ke tingkat internasional.

Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter.

Tags: BaliPeta Wisata IndonesiaSeni dan BudayaTari CendrawasihTravelling Indonesia
Previous Post

Nasi Jotos Madiun, Kelezatan Kuliner Murah Meriah

Next Post

Arsitektur Atraktif Garrya Bianti Yogyakarta

Related Posts

Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan
Art & Culture

Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan

May 15, 2025
Festival Tabuik, Upacara Adat Minangkabau di Pantai Pariaman
Art & Culture

Festival Tabuik, Upacara Adat Minangkabau di Pantai Pariaman

April 18, 2025
Alat Musik Rebab, Kesenian Betawi Warisan Budaya Timur Tengah
Art & Culture

Alat Musik Rebab, Kesenian Betawi Warisan Budaya Timur Tengah

April 16, 2025
Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung
Art & Culture

Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung

April 15, 2025
Tari Busak Baku, Simbol Keindahan dan Harmoni Dayak Lundayeh
Art & Culture

Tari Busak Baku, Simbol Keindahan dan Harmoni Dayak Lundayeh

April 8, 2025
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Pulau Lombok
Art & Culture

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Pulau Lombok

April 7, 2025
Next Post
Arsitektur Atraktif Garrya Bianti Yogyakarta

Arsitektur Atraktif Garrya Bianti Yogyakarta

Popular

  • Artotel Gelora Senayan Usung Hotel Berkonsep Sport, Seni dan Gaya Hidup

    Artotel Gelora Senayan Usung Hotel Berkonsep Sport, Seni dan Gaya Hidup

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tape Singkong, Kuliner Tradisional Hasil Fermentasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapal Wisata Tenggelam di Bengkulu, Kemenpar Berikan Himbauan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wings Air Buka Rute Penerbangan Baru di Sumbagsel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Objek Wisata Pantai Pangandaran Jadi Primadona Sepanjang Libur Waisak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recent News

Nite & Day Hotel Hadirkan Promo Jelang HUT Kota Semarang

Nite & Day Hotel Hadirkan Promo Jelang HUT Kota Semarang

May 16, 2025
Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan

Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan

May 15, 2025
Daftar Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Termurah Rp300 Ribu

Daftar Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Termurah Rp300 Ribu

May 15, 2025
Sate Bulayak, Perpaduan Khas Bumbu Sasak dan Daun Aren

Sate Bulayak, Perpaduan Khas Bumbu Sasak dan Daun Aren

May 14, 2025
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022