• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Art & Culture

Sekelumit Perdamaian di Lekuk Tari Sawat

Austin Devon by Austin Devon
December 18, 2022
in Art & Culture
Sekelumit Perdamaian di Lekuk Tari Sawat

Tari Sawat - Dok. Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Sekelompok gadis manis dengan kebaya putih berdiri berderet dan berjalan masuk menuju pelataran Monumen Gong Perdamaian. 

Panas yang begitu menyengat seakan tidak menghalangi mereka untuk menampilkan sebuah kesenian khas Maluku dalam bentuk tarian yang bernama Tari Sawat. Mereka siap di depan pelataran dan Tari Sawat pun siap ditampilkan.

Tari Sawat adalah sebuah tarian pergaulan Maluku yang cukup sering ditampilkan dalam berbagai acara. Tari ini cukup populer karena cukup mudah dipelajari dan memiliki makna yang menarik untuk disimak. 

Tari ini adalah sebuah keramahan dan memiliki pesan perdamaian yang cukup kental di dalamnya. Tari Sawat biasanya ditampilkan dalam satu paket dengan musik sawat yang berupa Gendang, Rebana dan Suling, namun tidak jarang ditampilkan juga di dalam kolaborasi dengan musik Tifa Totobuang.

Sekilas bila kita melihat Tari Sawat, kita akan melihat sebuah tarian yang kental nuansa Arab dan Melayu. Musik yang biasa mengiringinya pun terasa lekat dengan musik Melayu. 

Menurut beberapa sumber, Tari Sawat memang banyak mendapat pengaruh dari para pedagang Arab yang berdagang rempah-rempah di masa lalu. 

Tidak hanya berdagang, para pedagang Arab ini pun menyebarluaskan ajaran Islam di tanah Maluku dan di dalam penyebarannya salah satu media yang dipakai adalah kesenian. 

Maka tidaklah heran bila Tari Sawat memiliki nuansa Arab dan Melayu yang cukup kental.

Keunikan Tari Sawat sebenarnya terletak pada pesan dan makna yang dikandungnya. 

Perdamaian dan keselarasan hidup begitu terlihat dari gerakan-gerakan yang ditampilkan. 

Lekuk tubuh para penari yang gemulai dan indah mencerminkan keramahan dan jauh dari kesan seroti sama sekali. 

Ajaran Islam banyak mendasari tari Sawat, oleh karena itu tari ini juga banyak ditampilkan dalam berbagai acara yang bernafaskan Islam seperti Lomba MTQ atau pagelaran pengajian di tiap wilayah Maluku.

Lebih menarik lagi ketika Tari Sawat berkolaborasi dengan musik Tifa Totobuang. 

Seperti kita ketahui, Tifa Totobuang biasa dimainkan oleh warga Maluku yang beragama Kristiani. 

Oleh karena itu, ketika musik Tifa Totobuang ini dipadukan dengan Tari Sawat yang bernafaskan Islam, tentu akan menghasilkan sebuah kesenian yang sangat bermakna. 

Perpaduan antara keduanya adalah sebuah simbol sikap saling menghormati dan toleransi diantara dua agama besar ini. 

Hal ini semakin terasa setelah Maluku dilanda perpecahan horisontal di antara penduduknya dan memiliki nuansa ke arah perang agama. 

Kolaborasi ini mampu menjadi peredam ampuh perpecahan yang terjadi. Tidak hanya pada saat terjadinya kerusuhan, namun pasca kerusuhan pun keberadaan kolaborasi ini menjadi pengingat bagi warga Maluku tentang pentingnya sikap saling menghormati dan toleransi di antara perbedaan yang ada.

Tari Sawat adalah tari yang sederhana namun memiliki makna yang luar biasa. Keberadaannya seperti sebuah oase di tengah kekeringan moral yang melanda Maluku. 

Namun demikian, keberadaan tari ini tidak akan bertahan tanpa adanya kepedulian masyarakat untuk terus melestarikannya. Tarian ini sangat penting untuk sering ditampilkan dalam berbagai acara public, sehingga masyarakat pun akan tahu dan selalu ingat akan makna perdamaian di dalamnya.

Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.

Tags: MalukuPeta Wisata IndonesiaSeni dan BudayaTari SawatTravelling Indonesia
Previous Post

Paket Spesial Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel

Next Post

Sam Budigusdian Secara Aklamasi Nakhodai IOF 2022-2026

Next Post
Sam Budigusdian Secara Aklamasi Nakhodai IOF 2022-2026

Sam Budigusdian Secara Aklamasi Nakhodai IOF 2022-2026

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Raja Ampat

Raja Ampat, Pulau Surga di Ujung Papua

February 4, 2023
Bali Pencak Silat Festival 2022, IPSI Bali Reborn

Bali Pencak Silat Festival 2022, IPSI Bali Reborn

December 29, 2022
Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

January 22, 2023
Sulaman Naras Pariaman Menembus Pasar Internasional

Sulaman Naras Pariaman Menembus Pasar Internasional

January 11, 2023
Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

3
Tak Perlu Pergi Jauh, Bogor Punya Wisata Bertema Eropa

Tak Perlu Pergi Jauh, Bogor Punya Wisata Bertema Eropa

2
Mengulik Tradisi Begawi Adat Lampung

Mengulik Tradisi Begawi Adat Lampung

1
Pali-pali, Menu Sakral Kesultanan Ternate

Pali-pali, Menu Sakral Kesultanan Ternate

1
Aston Inn Pandanaran Semarang Suguhkan Mie Celor Buat Pecinta Kuliner

Aston Inn Pandanaran Semarang Suguhkan Mie Celor Buat Pecinta Kuliner

February 6, 2023
Pulau Lakkang, Destinasi Wisata Air di Makassar

Pulau Lakkang, Destinasi Wisata Air di Makassar

February 6, 2023
Kayu Batik, Mengabadikan Goresan Mosaik Alam

Kayu Batik, Mengabadikan Goresan Mosaik Alam

February 5, 2023
Staycation dan Hidden Gems, Jadi Tren Travelling 2023

Staycation dan Hidden Gems, Jadi Tren Travelling 2023

February 5, 2023

Recent News

Aston Inn Pandanaran Semarang Suguhkan Mie Celor Buat Pecinta Kuliner

Aston Inn Pandanaran Semarang Suguhkan Mie Celor Buat Pecinta Kuliner

February 6, 2023
Pulau Lakkang, Destinasi Wisata Air di Makassar

Pulau Lakkang, Destinasi Wisata Air di Makassar

February 6, 2023
Kayu Batik, Mengabadikan Goresan Mosaik Alam

Kayu Batik, Mengabadikan Goresan Mosaik Alam

February 5, 2023
Staycation dan Hidden Gems, Jadi Tren Travelling 2023

Staycation dan Hidden Gems, Jadi Tren Travelling 2023

February 5, 2023
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • About Us
  • Contact Us
  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Indonesian Tourism Information
  • Indonesian Tourism Website
  • Management
  • Travelling Indonesia

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022